Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Bank Indonesia perwakilan Kalbar menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekonomi syariah di daerah tersebut. Melalui peresmian Pusat Informasi Halal di Kalbar, langkah strategis ini diharapkan dapat memajukan ekonomi syariah dengan lebih baik. Pusat Informasi Halal ini akan menjadi sumber informasi yang penting bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam mencari informasi yang akurat dan terpercaya mengenai produk halal. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Harisson, yang berbicara di Pontianak pada hari Jumat, berharap agar Kementerian/lembaga vertikal, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pelaku usaha UMKM dapat bekerja sama dan bersinergi dalam mendukung program pemerintah. Saat ini, sudah ada sekitar 2.700 produk halal yang telah tersertifikasi di Kalbar. Harisson berharap agar pemerintah daerah melalui UMKM dapat menjaga pendapatan masyarakat agar tetap stabil dan meningkat di tahun-tahun mendatang. Harisson menjelaskan bahwa Pusat Informasi Halal ini akan memberikan layanan-layanan yang beragam, termasuk sertifikasi halal, konsultasi, dan edukasi mengenai pentingnya produk halal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. "Kami berharap, dengan adanya Pusat Informasi Halal ini, masyarakat dapat dengan lebih mudah mengakses informasi dan layanan terkait produk halal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kalimantan Barat," ujarnya. Dengan diresmikannya Pusat Informasi Halal ini, diharapkan Kalimantan Barat dapat menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Harisson yakin bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar nasional dan internasional. "Kami percaya, dengan dukungan dari semua pihak, Pusat Informasi Halal Kalimantan Barat akan menjadi penggerak utama ekonomi syariah di daerah ini. Mari kita bersama-sama mewujudkan Kalimantan Barat sebagai pusat ekonomi syariah yang unggul dan kompetitif," ujar Harisson. Di tempat yang sama, Kepala BI Kantor Perwakilan Kalbar NA Anggini Sari menyampaikan bahwa pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi nasional yang baik didorong oleh ekonomi dan keuangan syariah. "Kita juga menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru dan inklusif," kata Anggraini. Ia menjelaskan bahwa BI memiliki tiga pilar strategi utama dalam pengembangan ekonomi keuangan dan syariah di Indonesia, yaitu pengembangan ekonomi syariah, keuangan syariah, dan edukasi.