Gambar: HO-Kementerian Perdagangan

Mendag Telah Melepas Ekspor Delapan Kontainer Baja Lapis Ke Tiga Negara

Sabtu, 22 Jun 2024

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan telah melepas ekspor delapan kontainer produk baja lapis yang akan dikirim ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico. Hal ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha dalam upaya meningkatkan kinerja ekspor non-migas Indonesia.

Zulkifli Hasan menyatakan bahwa untuk menjadi negara maju, Indonesia harus menguasai pasar dunia. Terlebih lagi, produk baja ini merupakan produk UMKM yang diekspor, yang merupakan kebanggaan kita. Selain itu, industri ini juga termasuk dalam industri berteknologi tinggi.

Ia juga mencatat bahwa permintaan produk baja dari importir di Kanada dan Australia terus meningkat dalam lima tahun terakhir, dengan peningkatan masing-masing sebesar 16,94 persen dan 14,72 persen.

Melihat fakta bahwa Indonesia banyak mengimpor produk dari Australia dan Kanada, hal ini menyebabkan neraca dagang Indonesia dengan kedua negara tersebut mengalami defisit. Oleh karena itu, Zulkifli berharap ekspor produk baja lapis ini dapat membantu mengurangi defisit perdagangan dengan kedua negara tersebut.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia ke Australia dan Kanada, termasuk melalui penyusunan perjanjian dagang. Saat ini, Indonesia telah memiliki perjanjian dagang Indonesia-Australia CEPA, sementara perjanjian dagang Indonesia-Kanada CEPA masih dalam proses perundingan.

Ia juga mengungkapkan bahwa PT Tata Metal Lestari telah berhasil mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu singkat. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah berhasil memanfaatkan peluang pasar ekspor dan melakukan diversifikasi produk baja lapis mereka. Selain itu, mereka juga telah menerapkan prinsip industri hijau dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing produk mereka.

Dukungan pemerintah, perlindungan terhadap industri domestik, restrukturisasi industri keberlanjutan, serta inovasi dan adaptasi juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan ekspor perusahaan ini. Meskipun saat ini mereka baru dapat memproduksi sebesar 85 persen dari kapasitasnya, namun 30 persen dari hasil produksi tersebut telah berhasil diekspor.

Semua pencapaian ini memberikan harapan bahwa Indonesia dapat menjadi negara maju pada tahun 2045. Dengan terus menerapkan strategi yang tepat dan memanfaatkan peluang pasar yang ada, PT Tata Metal Lestari dan perusahaan lainnya di sektor industri dapat terus berkontribusi dalam mencapai cita-cita tersebut.

Kontribusi penjualan ekspor mencapai 25 hingga 30 persen dari total pendapatan. Fakta ini menunjukkan bahwa produk kami, baik dari segi kualitas maupun harga, sangat diminati di pasar global," tambahnya.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar