Pengembang perumahan subsidi 'Arthera Hill' yang berlokasi di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus mempercepat upaya mitigasi pasca banjir sebagai wujud komitmen PT Prisma Inti Propertindo kepada para penghuni.
Juru bicara PT Prisma Inti Propertindo, Nur Cahyo, menyampaikan pada hari Minggu di Kabupaten Bekasi bahwa mereka terus melaksanakan langkah-langkah mitigasi, termasuk pembangunan panel beton baru di tiga lokasi sepanjang 700 meter.
"Untuk dinding pembatas, ketinggian turap fondasi mencapai 1,2 meter, dengan panel beton yang terdiri dari empat susun atau setinggi 1,6 meter. Dengan demikian, total ketinggian pagar pembatas adalah 2,8 meter," ujarnya.
Selain itu, mereka juga melakukan perbaikan pada tanggul dengan meningkatkan ketinggian di beberapa titik di sekitar perumahan.
"Kami sebagai pengembang juga memperkuat struktur tanggul sesuai dengan rekomendasi teknis terbaru, membangun posko pemantauan banjir, serta menerapkan sistem peringatan dini," tambahnya.
Ia menyatakan bahwa secara keseluruhan, progres mitigasi telah mencapai 50 persen. Setelah terjadinya banjir minggu lalu, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan sistem drainase, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Secara keseluruhan, progres mitigasi telah mencapai 50 persen. Kami berharap dapat mempercepat proses ini jika cuaca mendukung. Kami juga berkomitmen untuk menjaga komunikasi dengan masyarakat guna memastikan solusi yang efektif," ujarnya.
Perumahan The Arthera Hill 2 dilengkapi dengan dua sistem drainase, yaitu saluran induk dan saluran kavling. Saluran induk berfungsi untuk mengatur aliran air hujan yang berasal dari luar kawasan perumahan dan mengalirkannya ke sungai.
"Di sisi lain, saluran kavling atau rumah diarahkan menuju kolam retensi sebelum air dibuang ke sungai," tambahnya.
Pihaknya juga telah membangun pintu air di area kolam retensi yang berfungsi untuk mencegah masuknya air sungai ke dalam kawasan perumahan saat debit air meningkat.
Dua unit sistem pompa air telah dioperasikan untuk memindahkan air dari pusat instalasi pengolahan menuju sungai saat pintu air ditutup.
"Ukuran kolam penampungan air adalah dua persen dari total luas perumahan, yaitu sekitar 2.257 meter persegi. Luas ini telah memenuhi rekomendasi untuk peil banjir. Sedangkan kedalamannya mencapai sekitar dua meter," ujarnya.
Berita Terkait
WHO Mengidentifikasi 12 Kebutuhan Mendesak Bagi Para Korban Gempa Di Myanmar
404
404