Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah membahas target penjualan mobil untuk tahun ini. Berbagai tantangan yang dihadapi dapat memberikan dampak signifikan terhadap industri otomotif. 1. Target 900 Ribu Unit Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 12 persen untuk barang mewah, yang berpengaruh pada beberapa model mobil. Selain itu, opsi pajak juga menyebabkan harga mobil meningkat pada tahun ini. Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyatakan bahwa mencapai angka penjualan seperti tahun lalu sangatlah sulit. Diperkirakan, penjualan mobil tahun ini tidak akan mencapai 1 juta unit. "Kita belum melakukan pertemuan untuk menghitung secara rinci. Tahun lalu saja, tanpa adanya opsi, kita tidak mencapai satu juta unit. Tahun ini, kami berharap dengan adanya model baru dan perkembangan lainnya, serta beberapa opsi yang ditunda, kami bisa optimis di angka 900 ribuan," ungkap Kukuh di Jakarta baru-baru ini. 2. Terdampak Opsi Lebih lanjut, perbedaan opsi pajak di setiap daerah membuat calon konsumen berpikir dua kali sebelum membeli mobil baru. Ini akan menjadi tantangan utama bagi produsen kendaraan roda empat pada tahun 2025. “Namun, jika opsi diterapkan, penjualan bisa turun drastis. Penurunan ini bisa kembali ke masa pandemi, mungkin di kisaran 650-700 ribuan unit. Ini tentu sangat berat. Yang terpenting, situasi di Jawa sudah jelas,” tambah Kukuh. Sebagai informasi, penjualan mobil di Indonesia tahun ini mencapai lebih dari 860 ribu unit. Meskipun melampaui target baru Gaikindo, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 13,9 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1 juta unit.