Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan Ashaf, menyatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi yang signifikan dalam mendukung pencapaian swasembada di bidang perikanan dan kelautan. "Dari kinerja sektor perikanan, baik dalam budidaya maupun penangkapan, kemampuan yang dimiliki Lampung saat ini perlu terus dioptimalkan. Hal ini penting agar swasembada di sektor perikanan dan kelautan dapat tercapai dengan baik," ungkap Didit Herdiawan Ashaf saat menghadiri rapat koordinasi pangan di Bandarlampung pada hari Sabtu. Ia menambahkan bahwa pada tahun 2023, volume dan nilai produksi perikanan di Provinsi Lampung mencapai Rp11 triliun, di mana 46 persen berasal dari perikanan tangkap dan 54 persen dari budidaya perikanan. "Produksi ikan budidaya di Lampung pada tahun 2023 mencapai 169,37 ribu ton dengan nilai produksi sebesar Rp5,93 triliun. Kami berharap ada peningkatan yang lebih baik pada tahun depan untuk mendukung swasembada di sektor kelautan dan perikanan," jelasnya. Didit juga menjelaskan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya perikanan, terutama dengan produk unggulan seperti udang, kakap putih, rumput laut, dan lobster. "Oleh karena itu, kepala dinas perikanan dan kelautan diharapkan dapat berkoordinasi lintas sektor untuk memperkuat sektor ini dalam mendukung swasembada. Kami juga telah mengembangkan model kampung nelayan modern di Lampung," tuturnya. Provinsi Lampung diakui sebagai salah satu daerah penghasil ikan teri terkemuka di tingkat nasional dengan kualitas yang memenuhi standar ekspor. Pada tahun 2023, volume produksi ikan teri di provinsi ini mencapai 12,67 ribu ton, yang setara dengan 4 persen dari total produksi nasional yang mencapai 303 ribu ton. Produksi ikan teri dari Lampung memiliki nilai mencapai Rp333 miliar. Oleh karena itu, pada tahun 2023, telah dilakukan pengembangan kampung nelayan modern (Kalamo) di Pulau Pasaran, Kota Bandarlampung. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan setempat serta meningkatkan pendapatan mereka.