PT Sri Rejeki Isman Tbk, yang dikenal dengan nama Sritex (SRIL), telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, pada hari Senin, untuk membahas upaya penyelamatan perusahaan. Iwan S Lukminto, Komisaris Utama Sritex, menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal dalam merumuskan strategi ke depan. "Ini masih tahap awal, akan ada diskusi lebih lanjut. Kami sedang merancang strategi besar untuk memastikan keberlanjutan perusahaan," ungkap Iwan. Ia menambahkan bahwa strategi yang akan disusun tidak hanya akan berdampak pada Sritex, tetapi juga pada masyarakat luas. Namun, Iwan belum dapat mengungkapkan rincian mengenai strategi yang akan diterapkan untuk menjaga agar Sritex tetap beroperasi. "Saya rasa keputusan mengenai langkah terbaik akan ditentukan oleh Pak Menteri, mengingat kami berada di bawah Kementerian Perindustrian," tambahnya. Saat ini, Sritex masih beroperasi dengan normal sesuai dengan arahan dari Menteri Perindustrian. Perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini mempekerjakan sekitar 50.000 karyawan. "Arahan dari Pak Menteri adalah agar kami tetap beroperasi dengan baik, dan kami berkomitmen untuk menjalankan operasional dengan optimal," tuturnya. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pemerintah akan segera mengambil tindakan untuk melindungi karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang. Pemerintah saat ini memfokuskan perhatian pada upaya menyelamatkan karyawan PT Sritex dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK). "Pemerintah akan segera mengambil tindakan untuk memastikan operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja dapat terhindar dari PHK," ungkap Agus Gumiwang dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (25/10). Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi kepada Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Menteri Tenaga Kerja untuk segera mengevaluasi berbagai opsi dan skema guna menyelamatkan Sritex. "Opsi dan skema penyelamatan ini akan disampaikan secepatnya setelah keempat kementerian menyelesaikan perumusan strategi penyelamatan," tambahnya.