Gambar: Dok/PT INTI (Persero)

PT INTI Mencatatkan Rekor Kinerja Sejarah Perusahaan, Menjadi Bukti Keberhasilan Restrukturisasi Keuangan

Rabu, 18 Sep 2024

Setelah melaksanakan restrukturisasi keuangan secara menyeluruh setelah disetujuinya Perjanjian Homologasi atau Perdamaian atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (“PT INTI (Persero)”) berhasil mencapai rekor kinerja yang signifikan dalam sejarahnya. Pada periode delapan bulan yang berakhir pada 31 Agustus 2024 (unaudited), PT INTI (Persero) mencatatkan Net Income positif yang signifikan, sekitar Rp 900 miliar.

Di samping itu, perusahaan juga berhasil mencatatkan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) yang signifikan, mencapai Rp 903 miliar. Peningkatan ini merupakan hasil dari pelaksanaan keputusan restrukturisasi melalui PKPU. Dampak positif juga terlihat pada nilai Ekuitas yang mengalami peningkatan luar biasa, dengan Total Ekuitas mencapai Rp 186 miliar. Hal ini mencerminkan dukungan yang kuat dari Kreditor terhadap perusahaan.

Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk lima tahun ke depan, melalui berbagai proyek strategis dan produk unggulan yang ditargetkan untuk membawa PT INTI (Persero) mencapai visinya sebagai perusahaan teknologi terpercaya dengan cakupan industri yang luas dan berkualitas.

“Alhamdulillah, pencapaian kinerja yang kami raih tahun ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja keuangan, dan hal ini mendorong kami untuk terus memperkuat fondasi serta bisnis perusahaan, sekaligus melanjutkan program efisiensi operasional. Semoga langkah ini dapat membawa perusahaan ke arah yang tepat,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Rabu (18/09).

Proses transformasi yang telah dilakukan oleh Perusahaan ini telah memberikan dampak positif yang signifikan, sejalan dengan visi dan misi PT INTI (Persero) dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan serta memperoleh kepercayaan dari para investor, mitra bisnis, konsumen, pemegang saham, dan seluruh entitas yang terlibat.

Dengan demikian, hasil positif yang dicapai diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dari semua pemangku kepentingan dalam membangun kemitraan strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga Perusahaan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Di masa mendatang, Perusahaan juga mengharapkan adanya dukungan berkelanjutan dari pemerintah melalui kebijakan yang mendorong inovasi dan pengembangan teknologi. Hal ini bertujuan agar PT INTI (Persero) dapat terus berperan dalam pembangunan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing industri telekomunikasi Indonesia di tingkat global, serta sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan.

KINERJA KORPORASI

Kinerja yang sangat baik yang mulai mengangkat Perseroan dari kondisi negatif menuju kondisi positif diperkuat oleh strategi transformasi dalam hal Penyesuaian Bisnis, yang mencakup pengembangan Segmen Bisnis dan Penargetan Industri Multi-Vertikal, Penyederhanaan Anak Perusahaan, Penataan Portofolio Produk, serta Aliansi Strategis dengan Mitra Global. Strategi ini berhasil membawa Perseroan mencapai hasil yang melebihi target, didukung oleh perolehan beberapa proyek strategis berskala nasional sebagai berikut:

- Produksi e-KTP Reader untuk memenuhi kebutuhan Kejaksaan Republik Indonesia terkait integrasi sistem aplikasi yang ada sebanyak 550 unit, serta kebutuhan Sentralisasi Aplikasi Surat Izin Mengemudi (SIM) Online Terpusat di seluruh Indonesia dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebanyak 1.439 unit.

- Sentralisasi Aplikasi Surat Izin Mengemudi (SIM) Online Terpusat di seluruh Indonesia dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang ditargetkan siap untuk diluncurkan pada awal tahun 2024. Aplikasi SIM Online ini akan diterapkan di seluruh lokasi Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah yang tersebar di 34 Provinsi dengan total area sebanyak 856 lokasi.

-Infrastruktur Teknologi Jaringan Terbuka berfokus pada penyediaan teknologi Open Wifi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Inisiatif strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak dalam ekosistem, termasuk Telecom Infra Project, Telkom University, Telkomsel, NTT Docomo, Edgecore, PLN Icon Plus, dan International Fiber Alliance, untuk mendukung Otoritas Baru Ibu Kota Nusantara (“Otorita IKN”) dalam mewujudkan pembangunan IKN.

-Produksi kartu prabayar oleh PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (“Bank Mandiri”) sedang berlangsung. PT INTI (Persero) berencana untuk menyelesaikan produksi sebanyak 1,7 juta unit kartu prabayar hingga akhir tahun 2024.

-INTI Group berhasil memperoleh kembali status sebagai satu-satunya pemegang legalitas sistem e-Voting pada tahun 2024. Lisensi e-Voting ini diberikan dalam acara Penandatangan Perjanjian Lisensi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional dan PT INTI Konten Indonesia mengenai Hak Cipta Program Komputer Aplikasi Pemilu Elektronik (e-Voting).

-Pembangunan dan penerapan Alat Ukur Electromagnetic Compatibility (EMC) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) bertujuan untuk melaksanakan penilaian kesesuaian teknis (pengujian) terhadap Alat dan Perangkat Telekomunikasi yang harus memenuhi persyaratan EMC.

-Pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di seluruh wilayah Indonesia mencakup 29 provinsi dengan total lokasi sekitar 5.315 titik. Inisiatif PJU-TS ini merupakan bagian dari program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berfokus pada pengendalian penggunaan energi serta pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

-Pengembangan proyek bisnis Out Site Plant di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Barat melibatkan tiga perusahaan BUMN dan swasta nasional, dengan rencana untuk memperluas jangkauan ke seluruh perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Lebih lanjut, perbaikan kinerja perusahaan menuju zona positif, seperti yang disampaikan oleh Delvia Damayanti, tidak terlepas dari upaya berkelanjutan dalam aspek Keuangan dan Restrukturisasi Modal, yang mencakup Restrukturisasi Modal, Restrukturisasi Utang, dan Pemanfaatan Aset.

Transformasi menyeluruh juga mencakup manajemen sumber daya manusia untuk memastikan pelaksanaan yang komprehensif. Dalam konteks Transformasi Modal Manusia, perusahaan menerapkan strategi seperti program Build, Borrow, and Buy, Sertifikasi Bisnis Inti & Penyesuaian Produktivitas, Right Sizing (Program Pensiun Dini Tahap 1, Program Cuti Berbayar Sementara, dan Program Seleksi Karyawan), Umpan Balik 360 Derajat, Strategi Tenaga Kerja, Program Kesejahteraan Karyawan, serta Organisasi Virtual yang dibentuk khusus untuk memperkuat perencanaan, pemasaran, kemitraan, pendanaan, dan manajemen proyek dalam portofolio bisnis perusahaan.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar