PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya, PLN Batam, telah melakukan inovasi terbaru dalam mendukung transisi menuju energi ramah lingkungan di Indonesia. Kolaborasi ini melibatkan PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV), perusahaan energi besar dari Tiongkok, China Power Hubei, serta Huawei, penyedia solusi digital power terkemuka di dunia, untuk menyelesaikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ground-mounted terbesar di Indonesia. PLTS tersebut memiliki kapasitas 100 Megawatt peak (MWp) dan berlokasi di Kawasan Industri Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN berkomitmen sebagai penggerak utama transisi energi di Indonesia dengan mendukung operasional pembangkit listrik yang ramah lingkungan untuk kawasan industri. Komitmen ini merupakan bagian dari peta jalan transisi energi pemerintah untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060. “Kelistrikan berperan sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia. Saat ini, PLN tidak hanya berfungsi sebagai penyedia energi listrik yang handal, tetapi juga berkomitmen untuk menyediakan listrik yang ramah lingkungan bagi industri. Ini menunjukkan komitmen kuat PLN sebagai pelopor dalam penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan. Kami menghargai kerjasama yang solid dengan mitra swasta, termasuk Aruna PV, China Power Hubei, dan Huawei, dalam menyelesaikan proyek ini. Proyek ini berhasil diselesaikan dalam waktu tujuh bulan, yang merupakan yang tercepat di antara proyek sejenis dengan teknologi tercanggih di Indonesia,” tuturnya. Darmawan menyatakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kerjasama antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam upaya mencapai ketahanan energi melalui peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan. “Isu perubahan iklim adalah tantangan global yang perlu dihadapi secara bersama-sama. PLN tidak bisa mengatasi masalah ini sendirian. Satu-satunya cara untuk maju adalah melalui kerjasama,” ujarnya. Di sisi lain, Jordan Zulkarnaen, Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Aruna PV, mengungkapkan, “Untuk mempercepat pembangunan energi bersih, seperti proyek KBI Tatajabar Sejahtera 100 MWp di Purwakarta, Aruna PV dan PLN bekerja sama dengan mitra yang terpercaya dan berpengalaman serta memiliki teknologi canggih seperti China Power Hubei dan Huawei.” Setelah beroperasi secara penuh, PLTS KBI Tatajabar Sejahtera 100 MWp diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 146.000 megawatt-hour (MWh) energi listrik ramah lingkungan setiap tahunnya. Kinerja ini berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dioksida hingga 114.700 ton dan mengurangi penggunaan batu bara sebesar 58.430 ton. Energi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 112.000 rumah tangga selama satu tahun penuh, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan energi bersih di Indonesia. “Proyek ini menerapkan konsep ramah lingkungan mulai dari desain, pengadaan, konstruksi, hingga seluruh proses commissioning. Bersama Huawei, partisipasi kami dalam proyek PLTS 100 MW Purwakarta yang dibangun oleh Aruna PV dan PLN menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia,” kata Liu Gaofeng, perwakilan dari Power China Hubei Engineering Co. Ltd. Jin Song, Kepala Digital Power Huawei Indonesia, menyatakan bahwa partisipasi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Purwakarta 100 MW merupakan wujud nyata kontribusi Huawei dalam penerapan konsep kawasan industri ramah lingkungan di Purwakarta. Teknologi inverter yang dikembangkan oleh Huawei telah terbukti handal dalam mengonversi aliran listrik secara efisien dan memaksimalkan energi yang dihasilkan dari panel surya. Sebagai mitra yang telah berkomitmen di Indonesia selama beberapa dekade, Huawei memperkenalkan teknologi mutakhirnya, yaitu inverter dan SmartLogger, dalam proyek ini. Inverter Huawei memiliki peran penting dalam sistem tenaga surya dengan mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC), sehingga dapat digunakan oleh peralatan rumah tangga dan disalurkan ke jaringan listrik. Teknologi ini dirancang untuk mengoptimalkan hasil produksi energi dengan fitur pelacakan titik daya maksimum (MPPT) yang meningkatkan efisiensi panel surya. Proyek pembangkit hijau yang merupakan hasil kolaborasi antara PLN Batam dan PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV) ini adalah PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia, yang melibatkan pemasangan 170.000 modul panel surya dan 240 inverter di area seluas 85 hektare. Jin Song juga menambahkan bahwa Huawei menyediakan solusi manajemen dan pemantauan cerdas melalui SmartLogger, yang memungkinkan pengguna untuk memantau kinerja sistem secara real-time melalui aplikasi atau platform web. Ini memberikan transparansi dan kontrol yang lebih baik terhadap operasi PLTS, memastikan bahwa setiap komponen berfungsi secara optimal. Proyek ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat. Selama fase konstruksi, proyek ini menciptakan ribuan lapangan kerja, meningkatkan peluang kerja, dan kesejahteraan sosial di wilayah Purwakarta. Didirikan pada tahun 1987, Huawei merupakan salah satu penyedia terkemuka di dunia dalam bidang infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta perangkat pintar. Dengan menawarkan solusi yang terintegrasi di berbagai domain utama seperti jaringan telekomunikasi, daya digital, perangkat pintar, dan layanan cloud, kami berkomitmen untuk menghadirkan digitalisasi kepada setiap individu, rumah, dan organisasi demi terciptanya dunia yang terhubung dan cerdas. Di Huawei, inovasi kami berfokus pada kebutuhan pelanggan. Kami melakukan investasi yang signifikan dalam penelitian dasar, dengan tujuan untuk menciptakan terobosan teknologi yang dapat mendorong kemajuan dunia. Saat ini, kami memiliki lebih dari 207.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah. Sejak tahun 2000, Huawei telah hadir di Indonesia, berkontribusi dalam pengembangan ekosistem industri TIK lokal untuk menyediakan konektivitas bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kami mempekerjakan lebih dari 2.300 karyawan, di mana 90 persen di antaranya adalah warga negara Indonesia. Secara keseluruhan, Huawei telah menciptakan lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui kemitraan dengan hampir 1.200 pelaku industri lokal, dalam upaya membangun ekonomi Indonesia, untuk Indonesia, oleh Indonesia, dan oleh rakyat Indonesia. Dengan berpegang pada empat pilar “I DO CONTRIBUTE, COLLABORATE, CREATE, CARE,” kami berkomitmen untuk menjadi bagian integral dari perjalanan bangsa dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.