Selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah. Infrastruktur tidak hanya terdiri dari bangunan fisik, tetapi juga memberikan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Presiden Jokowi menyampaikan hal ini dalam diskusi "Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi" yang diadakan oleh Gapensi di Jakarta. Peningkatan daya saing Indonesia dalam ranking kompetitivitas dunia juga menjadi hasil dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menegaskan komitmennya dalam meningkatkan konektivitas nasional, kualitas pelayanan, dan keselamatan transportasi sebagai bagian dari prinsip Indonesia Sentris. Indikator kinerja Kementerian Perhubungan telah sesuai dengan arahan Presiden RI mengenai pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami juga secara konsisten melaksanakan instruksi Presiden agar pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi dapat menghubungkan antarkawasan dan antarwilayah," ujar Menhub. Selain itu, pembangunan difokuskan untuk mendukung pengembangan sarana dan prasarana transportasi di wilayah daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP), mendukung destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), mendukung Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah. "Pembangunan infrastruktur transportasi di daerah, baik di bagian barat maupun timur Indonesia, bertujuan untuk memastikan konektivitas antarwilayah bahkan hingga ke pelosok pegunungan dapat terjalin dengan baik," ungkap Menhub. Lebih lanjut, Menhub juga menyampaikan beberapa capaian pembangunan infrastruktur transportasi, baik di sektor darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Pencapaian di sektor transportasi darat meliputi pengembangan pelabuhan penyeberangan, dermaga penyeberangan, angkutan umum perkotaan dengan program buy the service, serta implementasi sistem angkutan umum massal di kota metropolitan. Di bidang transportasi laut, Kemenhub telah membangun pelabuhan non komersil, kapal perintis, subsidi tol laut, dan menciptakan rute pelayaran yang terhubung. "Kami telah membangun pelabuhan sesuai standar nasional. Dan berdasarkan arahan presiden, dwelling time di pelabuhan kini hanya 3-4 hari," tambah Menhub. Sementara itu, dalam sektor transportasi udara, terdapat peningkatan kinerja penerbangan tepat waktu, penyelenggaraan jembatan udara, dan pembangunan bandara baru. Terakhir, dalam sektor transportasi kereta api, terdapat pembangunan jalur kereta api nasional, kondisi jalur sesuai standar Track Quality Index (TQI) kategori 1 dan 2, serta pembangunan LRT, MRT, Kereta Cepat Whoosh, dan kereta api perintis. Dalam kurun waktu 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, sektor transportasi dihadapkan pada berbagai tantangan yang signifikan. Menhub menyebutkan bahwa salah satu tantangan utamanya adalah triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan polusi, serta kelangkaan sumber daya. Selain itu, pandemi Covid-19 juga menjadi tantangan serius bagi sektor transportasi dalam negeri. Menhub juga menekankan bagaimana Presiden memimpin kabinet dalam menangani Covid-19 dengan sukses, yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali.